MERANCANG PEMBELAJARAN INDIVIDU
Pada
buku desain menurut gagne ini telah membahas perencanaan pelajaran sebagai
pemenuhan dua hal utama kegiatan: (1) merencanakan urutan pelajaran dalam
kursus, unit, atau topik; dan (2) perancangan pelajaran individu sedemikian
rupa sehingga kondisi efektif Pembelajaran dapat dimasukkan ke dalam acara
instruksional setiap pelajaran. Penentuan urutan pelajaran dibahas secara
terpisah untuk setiap domain hasil belajar. Penggunaan hierarki pembelajaran
ditunjukkan pada kepentingan utama dalam perancangan urutan pelajaran untuk
tujuan keterampilan intelektual, sedangkan pertimbangan lain masuk ke dalam
keputusan sequencing untuk jenis hasil lainnya. Membuat setiap acara
instruksional dalam pelajaran berhasil, kondisinya belajar yang relevan dengan
hasil (diwakili oleh tujuan pelajaran) harus dimasukkan ke dalam pelajaran.
Meski intuisi, ingenuitv, creativitv, dan pengalaman sangat berharga saat
merencanakan pelajaran, mengacu pada kondisi belajar dapat mempertajam
pengajaran dan menghindari pengabaian beberapa fungsi instruksi yang diinginkan
Empat langkah dalam perencanaan pelajaran dibahas. Ini termasuk (1) daftar
tujuan dari pelajaran, (2) mencantumkan acara instruksional yang diinginkan,
(3) memilih materi dan aktivitas, dan (4) mencatat peran guru dan desainer.
Sebuah contoh rencana pelajaran multiobjektif untuk studi tentang pewarisan
sifat terkait seks memberikan indikasi penjadwalan waktu peristiwa
instruksional dan resep untuk kegiatan guru. Sampai pada titik perencanaan
pelajaran, semua tahap desain instruksional dapat dilakukan. Demikian juga
dilakukan apakah sebuah tim merancang keseluruhan kurikulum atau seorang guru
sedang merancang sebuah kursus. Namun, pada titik perancangan pelajaran, guru
harus melakukannya pertimbangkan apa yang akan mereka bawa ke pelajaran (dan
peran apa yang mereka inginkan bermain), sedangkan perancang bahan dimediasi
harus memutuskan bagaimana memberi kegiatan yang dibutuhkan dalam pelajaran
yang telah direncanakan sebelumnya. Tujuan kedua desain itu sama-untuk
menggabungkan kondisi pembelajaran yang efektif ke dalam acara instruksional
untuk semua pelajaran dan modul.
Pembelajaran individual
merupakan suatu strategi pembelajaran, membagi strategi pembelajaran ke dalam
strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery leraning strategy dan
strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau
groups-individual learning strategy.
strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberrhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
Pada strategi pembelajaran individual ini siswa dituntut dapat belajar secara mandiri, tanpa adanya kerjasama dengan orang lain. Sisi positif penggunaan strategi ini adalah terbangunya rasa percaya diri siswa, siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran, siswa tidak memiliki ketergantungan pada orang lain. Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan beratanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Pengajaran individual merupakan suatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri.
Menurut Sudjana, Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :
1. Perkembangan intelektual
2. Kemampuan berbahasa
3. Latar belakang pengalaman
4. Gaya belajar
5. Bakat dan minat
6. Kepribadian
Pembelajaran individu berorientasi pada individu dan pengembangan diri. Pendekatan ini memfokuskan pada proses dimana individu membangun dan mengorganisasikan dirinya secara realitas bersifat unik.
strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning “ atau belajar tuntas.
Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual.
2. Model-model pembelajaran individual
ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran individual, diantaranya adalah model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive teaching), model pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training), sinektik, sistem konseptual, dan model pembelajaran pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah model-model pembelajaran yang lain :
• Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
• Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
• Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
• Directed private study (belajar secara privat langsung)
3. Keuntungan-keuntungan dan kelemahan pembelajaran individual
Keuntungan-keuntungan:
• Pembelajaran tidak dibatasi waktu
• Siswa dapat belajar secara tuntas
• Perbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta dipertimbangkan
• Para peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan waktu yang dapat mereka sesuaikan
• Gaya-gaya pembelajaran yang berbeda dapat diakomodasi
• Hemat untuk peserta dalam jumlah besar
• Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang mereka pelajari
• Merupakan proses belajar yang bersifat aktif bukan pasif
Beberapa kelemahan:
• Memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan bahan-bahan
• Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan
• Peran instruktur perlu berubah
• Keberhasilan tujuan pembelajaran kurang tercapai, karena tidak ada tempat untuk siswa bertanya
strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberrhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
Pada strategi pembelajaran individual ini siswa dituntut dapat belajar secara mandiri, tanpa adanya kerjasama dengan orang lain. Sisi positif penggunaan strategi ini adalah terbangunya rasa percaya diri siswa, siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran, siswa tidak memiliki ketergantungan pada orang lain. Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan beratanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Pengajaran individual merupakan suatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri.
Menurut Sudjana, Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :
1. Perkembangan intelektual
2. Kemampuan berbahasa
3. Latar belakang pengalaman
4. Gaya belajar
5. Bakat dan minat
6. Kepribadian
Pembelajaran individu berorientasi pada individu dan pengembangan diri. Pendekatan ini memfokuskan pada proses dimana individu membangun dan mengorganisasikan dirinya secara realitas bersifat unik.
strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning “ atau belajar tuntas.
Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual.
2. Model-model pembelajaran individual
ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran individual, diantaranya adalah model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive teaching), model pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training), sinektik, sistem konseptual, dan model pembelajaran pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah model-model pembelajaran yang lain :
• Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
• Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
• Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
• Directed private study (belajar secara privat langsung)
3. Keuntungan-keuntungan dan kelemahan pembelajaran individual
Keuntungan-keuntungan:
• Pembelajaran tidak dibatasi waktu
• Siswa dapat belajar secara tuntas
• Perbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta dipertimbangkan
• Para peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan waktu yang dapat mereka sesuaikan
• Gaya-gaya pembelajaran yang berbeda dapat diakomodasi
• Hemat untuk peserta dalam jumlah besar
• Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang mereka pelajari
• Merupakan proses belajar yang bersifat aktif bukan pasif
Beberapa kelemahan:
• Memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan bahan-bahan
• Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan
• Peran instruktur perlu berubah
• Keberhasilan tujuan pembelajaran kurang tercapai, karena tidak ada tempat untuk siswa bertanya
Permasalahan:
strategi belajar
mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh
bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning “ atau belajar tuntas. Bagaimana
tindakan seorang guru untuk menangani perbedaan individual dalam proses
pembelajaran dikelas sehingga seluruh siswa dapat menguasai seluruh bahan
pelajaran secara penuh?
Dalam hal bagaimana menangani perbedaan individual dalam proses pembelajaran dikelas sehingga seluruh siswa dapat menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh seperti ini maka inilah peran guru sesungguhnya, Guru harus mampu merancang pembelajaran dan merancang strategi belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa terlebih dahulu. Sehingga dengan memahami karakteristik siswa maka pendidik akan dapat membedakan siswa yang langsung bisa menyerap kedua hal tersebut dengan siswa yang harus dibelajarkan pelan-pelan terlebih dahulu baru kemudian ke tahap penguasaan seluruh bahan ( materi pelajaran) secara penuh
BalasHapusagar proses pembelajaran dikelas atau seluruh siswa dapat menguasai seluruh materi adalah gru harus tau terlebih daulu magaimana sifat,dan karakter siswa dalam belajar setelha itu guru dapat merancang pembelajarna yang sesuai.seperti membuat media ajar yang cocok dengan gaya belajar masing-masing siswa. buku tersedia,memkai video serta suara yang jelas
BalasHapusGuru dapat menentukan bagaimana perlakuan yang harus diterapkan pada peserta didik, guru juga harus memperhatikan masing-masing siswa sehingga guru bukan hanya mampu memberikan perlakuan secara umum pada tiap kelompok atau tingkatan belajar, namun juga guru mampu memberikan perlakukan khusus yang tepat pada masing-masing individu terutama individu yang memiliki karakter berbeda dengan karakter peserta didik pada umumnya. Misalkan saja pada sebuah kelompok belajar terdapat seorang siswa yang selalu mendapatkan nilai rendah dibanding siswa lainnya serta kurang mampu mengikuti pelajaran maka guru perlu mengetahui perbedaan tersebut, mencari tahu penyebab, serta juga memberikan perlakuan khusus pada peserta didik tersebut agar tidak tertinggal dengan siswa lainnya dalam hal belajar.
BalasHapusMenjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan sesuatu kegiatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya
BalasHapusnamanya juga belajar secara individu jadi setiap siswa belajar dengan gaya belajarnya sendiri, menurut saya tugas guru menjadi lebih mudah hanya membantu siswa bagaimana dia bisa memahami pengetahuan secara mandiri.
BalasHapusMenurut Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning “ atau belajar tuntas.
BalasHapusStrategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99)
Model pembelajaran tuntas bertujuan untuk menempa siswa-siswa sehingga mampu memahami secara tuntas materi pembelajaran yang diberikan guru. Selain itu, siswa-siswa pun diharapkan akan terus mengingat, memahami serta mampu mengaplikasikan materi-materi yang disampaikan guru ketika mengerjakan evaluasi maupun ketika proses pembelajaran lainnya di jenjang perkuliahan nantinya.
BalasHapusIntinya, Mastery Learning menyempurnakan tujuan pembelajaran dengan mengerjakan tiga (3) hal: a) memberikan siswa perbedaan jumlah waktu untuk mencapai tujuan bahan ajar, b) memberikan penambahan waktu atau remedial untuk siswa yang belum menyelesaikan bahan ajar dengan cepat, c) mengatur satuan kurikulum yang berbeda, yang mana masing-masing siswa dapat diajar dan dievaluasi secara terpisah dari yang lain.